Cara Render Atau Export Di Adobe Premiere Berbagai Ukuran Versi 2022

Adobe Premiere merupakan salah satu aplikasi pengedit video ternama.

Aplikasi yang berasis pada timeline ini, dikembangkan oleh Adobe Systems serta dipublikasikan sebagai salah satu bagian dari lisensi Adobe Creative Cloud.

Adobe Premiere ini, pertama kali dibuat tahun 1991.

Jika Anda menggunakan aplikasi yang satu ini, tentunya Anda perlu tahu cara render Adobe Premiere.

Apa Itu Rendering?

Rendering merupakan sebuah proses dimana model 2D atau 3D diproses secara otomatis sehingga menghasilkan citra fotorealistik ataupun non-realsitik menggunakan program pada komputer.

Rendering ini juga dilakukan untuk menggambarkan proses penggunaan efek dan berbagai macam fitur dari aplikasi dalam tahap editing video hingga menghasilkan output video yang paling akhir.

Ketahui Dulu Perangkat Rendering yang Digunakan

Perlu untuk Anda ketahui, bahwa Adobe Premiere sudah dilengkapi dengan fitur export media.

Dalam aplikasi Adobe Premiere, fitur tersebut bernama Mercury Playback Engine yang berguna untuk keperluan accelerated rendering dan real time video editing.

Mercury Playback Engine

Fitur yang satu ini, juga mengadopsi teknologi optimasi GPU seperti halnya OpenCL dan CUDA.

Nah, untuk melihat Mercury Playback Engine yang digunakan pada PC atau laptop Anda, lakukanlah beberapa langkah yang akan Saya jelaskan sebagai berikut ini. 

  1. Langkah pertama, bukalah aplikasi Adobe Premiere yang ada di PC atau laptop Anda.

    Sedikit informasi, jika beberapa redaksi fitur akan berbeda pada setiap versi Adobe Premiere. Versi Adobe Premiere yang Saya gunakan adalah Adobe Premiere Pro CC 2017.
  2. Jika aplikasi Adobe Premiere sudah terbuka, maka buatlah project baru dengan menekan menu File, lalu New, dan pilih opsi Project.

    Selain itu, Anda juga bisa menggunakan kombinasi tombol Ctrl + Alt + N pada keyboard untuk membuat project baru.
  3. Lanjut dengan memberi nama pada project baru tersebut pada kolom Name, dan klik Browse untuk menentukan lokasi penyimpanan file tersebut.
  4. Perhatikan pada tab General, maka Anda bisa mengatur Renderer Engine, baik itu menggunakan Mercury Playback Engine Software Only atau Mercury Playback Engine GPU Acceleration (OpenCL).
  5. Selain itu, Anda juga bisa mengatur Display Video Format, Capture Format (DV atau HDV) dan juga Display Audio Format (Miliseconds atau Audio Samples).

    Jika Anda merasa yakin untuk mengubahnya, Saya sarankan untuk membiarkan pengaturan secara default saja.
  6. Jika Anda sudah selesai dalam tahapan pengaturan, maka silahkan klik pada tombol OK.

Mau nampilin FPS di PC? Baca Cara Menampilkan FPS Di Semua Merk PC

Dari beberapa langkah seperti yang sudah Saya jelaskan di atas, Anda akan tahu jenis rendering engine yang tersedia untuk proses rendering video.

Untuk komputer yang Saya gunakan, ada GPU (Graphic Processing Unit bagian dari VGA) Intel.

Oleh sebab itu, rendering engine yang tersedia adalah Mercury Playback Engine Software Only dan Mercury Playback Engine GPU Acceleration.

Namun apabila Anda menggunakan jenis GPU Nvidia, Adobe Premiere Anda akan mendukung proses rendering dengan optimasi GPU berteknologi CUDA.

Sehingga rendering engine yang akan Anda temui adalah Mercury Playback Engine Software Only dan Mercury Playback Engine GPU Acceleration (CUDA).

Untuk itu, penting bagi Anda untuk mengecek VGA yang digunakan.

Mercury Playback Engine Software Only sendiri, yakni metode rendering video tanpa perlu optimasi atau akslerasi dengan GPU. Hal ini berarti GPU tidak akan mengoptimalkan proses rendering, sehingga membuat proses rendering lebih lama. Sedangkan untuk Mercury Playback Engine GPU Acceleration (CUDA) adalah proses rendering dengan optimasi dengan GPU.

Cara Render Adobe Premiere Via Export Media

Jika Anda sudah menentukan metode rendering yang akan digunakan, maka kini saatnya untuk segera mencoba render video yang sudah dibuat.

Sebenarnya rendering dari Adobe Preimere ini tidak terlalu sulit. Namun jika Anda tidak memperhatikan dengan seksama opsi yang dipilih sebelum proses rendering, biasanya hasil rendering video tidak sesuai dengan yang diinginkan.

Oleh sebab itu, Saya akan memberitahu Anda cara untuk render video di Adobe Premiere lengkap dengan penjelasan semua opsi yang bisa dipilih sebelum memulai proses rendering sebagai berikut.

  1. Pertama, klik menu File, lalu Export, dan piih opsi Media. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan kombinasi tombol Ctrl + M pada keyboard. Nantinya jendela Export Settings akan muncul.
    export adobe premier
  2. Perhatikan pada bagian Format, Anda bisa memilih salah satu dari beberapa format video yang akan dihasilkan. 
  3. Beberapa format yang tersedia dalam proses rendering melalui Adobe Premiere ini, diataranya yakni AIFF, AAC, AS-11, Animated GIF, AVI, AVI (Uncompressed), DPD, BMP, DNxHD, GIF, DPX, H.26, JPEG, MPEG2, MP3, MPEG4, PNG, P2 Movie, MXF OP1a, Targa, QuickTime, TIFF, Windows Media, Waveform Audio, dan Wraptor DCP.
  4. Lalu di bagian Preset, Anda bisa memilih jenis pengaturan yang sudah disediakan untuk berbagai macam kebutuhan. Menu item Preset akan berubah sesuai dengan jenis format yg tadi Anda pilih. Misalnya saja Anda ingin menghasilkan video YouTube dengan kualitas HD, maka pilih format h.264 pada rendering project dan pilih opsi YouTube 1080p HD di presets.
    format export adobe premier
  5. Dengan memilih salah satu dari beberapa Preset yang tersedia, Anda dapat mengabaikan berbagai macam pengaturan di tab Video, Effect, Audio, Captions, Multiplexer, serta, Publish karena pengaturan sudah disesuaikan dengan Preset dan juga Format yang tadi sudah ditentukan.
    preset export adobe premier
  6. Sedangkan untuk bagian Comments, Anda bisa menggunakannya untuk menambahkan kolom komentar singkat yang akan disematkan pada video tersebut. Sebenarnya bagian ini bersifat opsional, karena tidak semua video membutuhkan kolom komentar.
  7. Lalu pada bagian Export Video serta Export Audio, Anda bisa menggunakannya untuk mengekspor dan me-render bagian video atau audionya saja. Apabila Anda mengekspor kedua bagian tersebut, maka pastikan baik itu Video ataupun Audio sudah dalam keadaan ceklist.
  8. Jika sudah, maka Anda bisa lanjut pada opsi yang ada di bagian bawah. Perlu untuk diingat, bahwa tahapan yang tadi Anda lakukan adalah mengabaikan pengaturan di tab Video, Effects, Audio, Captions, Multiplexer, dan juga Publish karena Anda sudah memilih Presets dan Format
  9. Perhatian dalam opsi Use Maximum Rendering Quality. Jika pada opsi tersebut sudah di checklist, maka proses rendering akan dilakukan secara maksimal. Hal ini berarti kualitas video yang dihasilkan merupakan yang terbaik, namun memiliki konsekuensi berupa sumber daya di PC akan diprioritaskan untuk proses rendering sehingga proses rendering lebih lama.
  10. Lalu perhatikan opsi Use Previews. Apabila opsi ini diceklist, maka file preview dari video yang bersangkutan atau pernah di-generate oleh Adobe Premiere akan ikut digunakan dalam proses rendering dan membuat proses rendering video berjalan lebih cepat.
  11. Lanjut ke bagian opsi Use Frame Blending. Apabila opsi ini di checklist, maka gerakan dalam video yang dihasilkan akan menjadi lebih mulus atau halus. Hal ini bisa terjadi karena frame yang Frame Rate Inputnya tidak sesuai atau tidak cocok dengan Frame Rate Output akan melalui proses blending atau pencampuran.
  12. Kemudian di opsi Import into project, jika pada opsi ini sudah di checklist maka hasil dari proses rendering akan diimpor menuju ke project lain.
  13. Setelah itu, perhatikan pada opsi Set Start Timecode. Apabila opsi ini sudah di checklist, Anda bisa mengatur timecode selama proses rendering berlangsung. Secara sederhana, timecode ini merupakan waktu yang berjalan selama proses rendering. Jadi Anda dapat mengaturnya pada posisi tertentu. 
  14. Apabila Anda ingin membuat video dengan atribut yang lebih detail dan lengkap, contohnya Anda hendak membuat video yang memiliki hak cipta, maka Anda bisa menambahkan berbagai macam atribut yang disediakan oleh Adobe Premiere. 
  15. Untuk menambahkan hak cipta pada video, klik tombol metadata.
  16. Ketika Anda sudah selesai dengan metadata, maka Anda bisa langsung menekan tombol Export
  17. Pada saat tombol Export sudah Anda tekan, maka proses rendering dan juga exporting video project akan segera dimulai.
  18. Terkahir, Anda hanya perlu menunggu sampai proses exporting dan rendering video dan audio ini benar-benar selesai.

Lihat juga Rekomendasi Pemutar Video Terbaik PC

Rendering Via Adobe Media Encoder

Adobe Media Encoder adalah sebuah perangkat lunak yang termasuk dalam bagian Adobe Creative Cloud (CC) dan Adobe Creative Suite (CS) maupun Master Collection.

Adobe Media Encoder ini bisa Anda gunakan untuk menghasilkan output dengan berbagai macam format sesuai dengan fects dan juga perangkat lunak lain yang sudah didukung olehnya.

Jika Anda ingin mencoba untuk melakukan rendering dengan menggunakan bantuan dari Adobe Media Encoder, maka berikut ini beberapa tahapan dalam cara render Adobe Premiere yang perlu untuk Anda ikuti.

  1. Tahap pertama klik menu File, lalu Export, dan pilih opsi Media. Anda juga bisa menggunakan kombinasi tombol ctrl + M pada keyboard.
  2. Setelah itu, akan muncul sebuah jendela Export Settings.
  3. Lalu perhatikan pada bagian bawah jendel, ada sebuah tombol Queue pada bagian samping kiri tombol Export.
  4. Nah, Anda bisa langsung mengklik pada tombol Queue tersebut, dan jendela Adobe Media Encore akan segera terbuka.

Perlu untuk Anda ketahui, bahwa Adobe Media Encoder ini bukanlah renderer engine. Jadi nantinya video tetap akan dirender dengan menggunakan fitur Mercury Playback Engine yang telah diberikan di dalam Adobe Premiere.

Penggunaan dari Adobe Media Encoder ini ditujukan untuk memilih jenis preset yang lebih bervariasi.

Beberapa preset yang bisa Anda temui di dalam Adobe Media Encoder telah dikelompokkan, seperti halnya Broadcast, Audio Only, Devices (Android, Kindle, Applr, Nook, Mobile, TiVo), Cinema, Camera (DV, AVC-Intra, DVCPRO, HDV), Image Sequence, DVD & Blu-ray, Web Video (DG Fast, Vimeo, YouTube), dan masih banyak lagi yang lainnya.

Contohnya saja Anda hendak membuat video yang akan dipublikasikan di situs web YouTube dengan menggunakan kualitas HD, maka Anda hanya perlu melakukan klik dua kali pada opsi Web Video, lalu klik YouTube, dan pilih YouTube 720p HD.

Tentunya langkah ini sangatlah mudah untuk dilakukan bukan?

Lihat juga Cara Menampilkan FPS di PC

Perbedaan Antara Menggunakan Adobe Media Encoder dan Tidak

Lalu apa perbedaan cara ini dengan cara yang sebelumnya yang tidak menggunakan bantuan dari Adobe Media Encoder?

Nah, keunggulan dari proses rendering yang menggunakan Adobe Media Encoder ini, yakni Anda bisa melakukan proses export dan juga render video ke dalam beberapa format sekaligus secara berurutan.

Pada contoh proses render yang dilakukan di atas, video akan dipublikasikan pada situs web YouTube dengan menggunakan kualitas HD biasa (format H.264 dengan ekstensi MP4).

Lalu bagaimana jika video yang akan dipublikasikan ke YouTube tersebut ada dua jenis, yakni HD, Vime SD (640 x 480) dan juga Blu-ray HD?

Jika tidak menggunakan Adobe Media Encoder, maka Anda hanya bisa mengekspor video tersebut satu persatu sesuai dengan jenis formatnya masing-masing.

Namun jika Anda menggunakan Adobe Media Encoder ini, maka bisa memilih lebih dari satu output secara langsung.

Setelah itu, Adobe Media Encoder akan memproses sesuai dengan antrian atau Queue untuk masing-masing output.

Mengatasi Gagal Render Andobe Premiere

Seperti yang telah diketahui, jika biasa proses rendering video ini berjalan dalam waktu yang cukup lama terutama untuk jenis output besar seperti format HD.

Selama proses tersebut, Anda tidak dapat memastikan akan selalu berhasil.

Nah, berikut ini beberapa saran dari Saya untuk mengatasi kegagalan pada saat rendering di Adobe Premiere.

  1. Convert

Kegagalan pada saat proses rendering ini, bisa disebaksn oleh sumbernya yang bermasalah.

Biasanya hal ini dikarenakan oleh faktor codec. Jika Anda memiliki sumber atau source khusus seperti dari jenis kamera tertentu, maka alangkah lebih baik jika Anda mengubahnya terlebih dahulu.

Ubahlah tipe dan codec filenya menjadi jenis format yang lebih seperti mp4 dengan codec H.264.

  1. Membuang Efek

Gagalnya proses rendering juga bisa dikarenakan adanya efek yang Anda pasang. Jika hal ini terjadi, akan muncul sebuah pesan error yang spesifik.

Biasanya error ini disebabkan karena Anda menggunakan efek dari luar atau bukan default Adobe Premiere. Ketika hal ini terjadi, Anda bisa mengatasinya dengan membuang efek-efek tersebut.

  1. Mengganti Gambar

Jika Anda merasa ada yang bermasalah dengan source dan cara selemunya tidak berhasil, maka Ands bisa langsung mengganti gambar tersebut.

Bisa saja source pada gambar itu mengalami corrupt. Ketika source sudah mengalami corrupt, maka bisa dibilang tidak bisa diperbaiki. Satu-satunya jalan yang bisa Anda lakukan adalah mengganti gambar dengan yang baru.

  1. Membuat Project Baru

Ketika Anda sudah memastikan bahwa tidak ada masalah yang terlihat pada semua editan video yang dilakukan, mungkin saja justru project itu sendiri yang mengalami masalah.

Cara untuk mengatasi masalah ini juga tidaklah sulit.

Anda hanya perlu membuat project baru, lalu buatlah sequence baru dalam project tersebut. Kemudian copy paste isi sequence pada project bermasalah ke yang baru.

  1. Reset Adobe Premiere

Jika beberapa metode di atas tidak berhasil, maka Anda bisa mencoba untuk restart software Adobe Premiere yang digunakan.

Caranya yakni dengan menutup aplikasi terlebih dahulu, dan tekan kombinasi tombol Shift + Alt sambil Adobe Premiere dibuka.

Dengan melakukan metode ini, maka setting pada preference akan kembali seperti awal Anda menginstalnya.

Dengan menggunakan cara render Adobe Premiere seperti yang sudah Saya jelaskan, maka Anda sudah tidak perlu bingung lagi ketika selesai mengedit video dengan menggunakan Adobe Premiere.

Anda juga dapat mencoba beberapa cara mengatasi kegagalan render di atas ketika proses rendering video yang dilakukan selalu gagal.