Contoh Interaksi Sosial

Interaksi sosial diartikan sebagai suatu hubungan sosial antar individu hingga antar kelompok yang terjadi dalam suatu lingkungan masyarakat.

Peristiwa ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti imitasi, identifikasi, motivasi, sugesti,simpati serta empati.

Guna memperjelas ilmu pengetahuan dan wawasan, berikut ini adalah beberapa contoh interaksi sosial yang dapat Anda cermati.

Kebudayaan

Kebudayaan merupakan salah satu contoh interaksi sosial yang terjadi dalam lingkungan masyarakat.

Contoh nyatanya adalah budaya K-Pop. Saat ini budaya K-Pop seakan telah menjangkiti masyarakat muda Indonesia.

Hal ini dapat dilihat dari begitu banyaknya trend boyband dan girlband dari Negeri Ginseng yang begitu diidolakan oleh masyarakat muda tanah air.

Misalnya, Red Velvet. Saat ini banyak remaja putri tanah air yang meniru gaya rambut dari para personil grup musik wanita asuhan SM Entertaiment tersebut.

Terutama Irene dan Seulgi. Tidak hanya persoalan gaya rambut saja, bahkan saat ini terdapat sejumlah remaja yang tengah menggilai lipstick ala Yeri Red Velvet semenjak dirilisnya lagu terbaru dari girlband tersebut.

Karena terlalu cintanya seseorang terhadap kebudayaannya terkadang tidak sedikit juga terjadi konflik sosial karena mempertahankan budayanya masing-masing.

Transaksi jual beli

Contoh dari interaksi sosial lainnya adalah transaksi jual beli. Transaksi semacam ini memang marak terjadi di pasar tradisional.

Biasanya terjadi proses tawar-menawar di antara pembeli dan penjual untuk mencapai kesepakatan harga barang.

Barang tersebut bisa berupa sayur mayur, buah-buahan maupun barang kebutuhan harian lainnya.

Saat ini transaksi jual beli juga dapat dilakukan secara online. Transaksi yang dilakukan melalui sistem daring tersebut juga terdapat interaksi di dalamnya.

Pembeda transaksi jual beli di pasar adalah mode interaksi yang menggunakan media chatting. Biasanya yang menjadi tema negosiasi pada sistem belanja online adalah tarif COD dan pembelian grosir.

Interaksi dalam keluarga

Interaksi sosial paling sederhana bisa dilakukan dalam lingkup keluarga. Dalam keluarga, tiap-tiap anggota seperti ayah, ibu dan anak telah memiliki perannya masing-masing. 

Interaksi sosial yang dijalani oleh masing-masing anggota keluarga bisa dimulai dari menyapa, berbicara, bahasa isyarat hingga bercerita.

Begitupula ibu yang menceritakan rutinitas harian kepada ayah. Anak tidak lupa bercerita tentang bagaimana cerita hariannya di sekolah kepada ayah dan ibunya. Atau misalnya, ayah sepulang bekerja menceritakan kesehariannya di kantor kepada ibu.

Terkadang banyak dari individu yang lebih mementingkan kepentingan pribadinya ketimbang dari kepentingan keluarga dan linkungan, hal ini biasa disebut juga disintegrasi.

Media sosial

Di era digital, interaksi sosial tidak hanya dapat dilakukan secara face to face saja melainkan juga dapat dilakukan menggunakan media sosial.

Media sosial adalah perantara yang paling ampuh untuk melakukan interaksi sosial bahkan untuk jarak yang sangat jauh sekalipun. Misalnya, dengan menggunakan instagram, facebook, telegram, whatsapp, line dan sebagainya.

Orang-orang yang ingin berkomunikasi beda kota, provinsi bahkan negara dapat saling berhubungan dengan menggunakan media sosial melalui perangkat ponsel mereka.

Anda juga dapat dengan mudah menghubungi kerabat jauh Anda melalui ponsel pintar tersebut.

Politik

Dunia politik juga menjadi salah satu tempat berinteraksi bagi masyarakat luas. Seperti halnya interaksi politik yang cukup ekstrem dalam gelaran pemilu beberapa waktu silam.

Pasangan calon yang mengajukan diri sebagai pemimpin senantiasa berkampanye, guna menarik banyak massa guna memberikan pilihan kepadanya.

Bahkan bukan hanya calon pemimpin saja yang mengkampanyekan diri mereka, tim sukses mereka juga melakukan hal yang sama. Adu argumen antar kubu pun tidak bisa ditolak lagi.

Pesta demokrasi seakan menjadi topik hangat yang senantiasa dibicarakan beberapa waktu silam.

Interaksi sosial dapat berlangsung dalam banyak wadah baik itu secara langsung maupun secara maya seperti halnya contoh interaksi sosial yang telah disebutkan.

Namun, sebagai pelaku interaksi Anda juga diharapkan mampu membina interaksi yang sehat dan tidak menimbulkan konflik di kemudian hari.